Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sejumlah perusahaan pelat merah untuk memastikan pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan KTT G20 yang akan digelar mulai pekan depan.
“Saya juga tadi berpesan kepada PLN, Angkasa Pura I, Telkom, dan InJourney untuk memastikan pelayanan terbaik, mulai dari bandara, konektivitas jaringan internet, hotel, dan keandalan pasokan listrik,” ucap Erick dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 November 2022.
Ia menyebutkan, PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Pertamina (Persero) telah bersinergi dalam menyiapkan 24 unit bus listrik, 66 unit motor listrik, dan penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Hal ini selaras dengan salah satu topik G20 yakni transisi energi berkelanjutan dengan mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik dalam KTT G20.
Seluruh BUMN, kata Erick, telah siap menyukseskan perhelatan KTT G20 di Bali pada 15 hingga 16 November mendatang. Dalam ajang ini, perusahaan negara memegang tiga peran penting, yakni logistik dan infrastuktur, komunikasi dan media, serta asistensi dan kemitraan.
“Kami bersama Bapak Presiden sudah mengecek sejumlah venue yang akan menjadi lokasi KTT G20. Insya Allah semua sudah siap dalam menjamu tamu-tamu dari negara lain,” ujar Erick.
Erick Thohir pun mengatakan BUMN telah melakukan sejumlah inisiatif melalui pertemuan tokoh agama atau R20 dan Music20 atau M20 sebagai rangkaian dari KTT G20. “Kedua ajang ini menjadikan KTT G20 bukan sekadar event yang bersifat elitis tapi juga membumi dan dirasakan masyarakat luas,” katanya.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama sebelumnya mengungkapkan kesiapan mobil listrik untuk penyelenggaraan KTT G20 pada 15-16 November 2022. Satya mengatakan ada tiga perusahaan swasta yang telah mendukung pengadaan kendaraan listrik itu, yakni Toyota, Hyundai, dan Wuling.
“Ada 836 mobil listrik bagi VVIP dan delegasi yang didukung oleh Hyundai, Toyota, dan Wuling,” tuturnya dalam konferensi pers virtual pada Senin, 7 November 2022.
Ia mengatakan 836 mobil listrik yang akan beroperasi pada KTT G20 tersebut merupakan hasil kerja sama atau endorsement dengan perusahaan tersebut, sehingga pemerintah tak perlu membayar sama sekali. Kendati demikian, Satya menjelaskan memang ada kendaraan listrik yang dibeli pemerintah, tetapi hanya untuk mengganti kendaraan milik TNI dan Polri yang sudah usang.